Sunday, July 29, 2012

Profile Orang Minang Sukses

"Mancontoh ka nan manang, maniru ka nan sudah". Itulah salah satu pepatah minang tentang perlunya meniru kebaikan dan langkah sukses orang-orang yang telah terbukti sukses. Dari pepatah tersebut saya tergelitik untuk menulis tentang "Profil Orang Minang Sukses" agar pembaca dan diri pribadi penulis bisa meniru langkah sukses, rahasia untuk sukses dan nilai-nilai kepribadian yang baik dari profil berikut:
  • Haji Agus Salim
    agus salim pic

    Haji Agus Salim lahir dengan nama kecil Mashudul Haq yang mempunyai arti pembela kebenaran. Beliau lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Pada tanggal 8 Oktober 1884. Agus Salim lahir dari pasangan Soetan Salim gelar Soetan Mohamad Salim dan Siti Zainab. Semenjak kecil Agus Salim terkenal sebagai anak yang cerdas dan teguh pendirian.
    Agus Salim adalah duta besar Indonesia pertama untuk Britania Raya. Ayahnya yang seorang jaksa di pengadilan Riau, memungkinkan Agus Salim untuk bisa masuk di sekolah khusus anak-anak Eropa. Haji Agus Salim adalah tokoh pemberani yang pandai berargumentasi. Dia diterima di sekolah dasar Belanda ELS (Europeese Lager School). Lulus pada 1897, dia bertolak ke Batavia, yang saat ini menjadi Jakarta, untuk masuk ke Hogere Burger School (HBS), sekolah lanjutan yang sebenarnya diperuntukan untuk orang-orang Eropa di Indonesia.
    Pada umur 19, dia lulus dari HBS dengan nilai paling tinggi di tingkat nasional. Namun beliau tidak melanjutkan sekolahnya untuk menjadi dokter disekolah tinggi di eropa, karena beliau pribadi yang mengutamakan harga diri dihadapan bangsa penjajah. Pada umur 22 tahun, dia bekerja pada Konsulat Belanda di Jeddah, Arab Saudi. Melalui pekerjaan itu dia punya kesepatan memperdalam ilmu agama dari pamannya Syekh Ahmad Khatib yang sudah berada di Makkah sejak 1876. Sang paman merupakan Imam dan guru terhormat di Universitas Harramain Massajidal. Ia juga dikenal sebagai ulama yang sangat peduli terhadap pencerdasan umat. Imam Masjidil Haram ini adalah ilmuwan yang menguasai ilmu fikih, sejarah, aljabar, ilmu falak, ilmu hitung, dan ilmu ukur (geometri).
    Selama bekerja di konsulat itu, sejak tahun 1906 hingga 1911, Agus Salim menyerap begitu banyak pengetahuan Islam. Karena kepintarannya, dalam waktu singkat ilmu-ilmu agama Islam itu masuk di kepalanya dan menjadi bagian dari caranya bertindak. Pada masa yang sama, dia juga belajar beragam bahasa, seperti Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Arab, Turki, dan Jepang. Karena menguasai banyak bahasa asing dan kecerdasannya dalam berdiplomasi, Haji Agus Salim dipercaya oleh presiden Soekarno menjadi duta besar Indonesia dan beberapa kali menjadi menteri luar negeri pada masa Sutan Syahrir, Amir Sjarifudin, dan Hatta.
    Haji Agus Salim wafat pada 4 November 1954. Dia adalah pahlawan pertama yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Jasanya untuk bangsa dan agama tak akan pernah terlupakan. Dari kisah hidup Haji Agus Salim dapat kita ambil pelajaran. Hal yang membuat beliau sukses adalah rajin menambah ilmu, teguh pendirian dan tekun, serta mempunyai kepedulian terhadap nasib rakyat Indonesia.
Demikianlah salah satu profil Orang Minang Sukses. Pada kesempatan mendatang saya akan menulis profil orang minang sukses lainnya.

No comments:

Post a Comment

Recent Post