Wednesday, September 21, 2011

Celoteh Seorang Buruh

Curahan Hati Seorang Rakyat Jelata

 potret buruh

Sebelum melanjutkan tulisan ini saya mohon maaf jika ada pihak yang kurang senang. Jika ada kata-kata saya yang tidak etis mohon dikoreksi. Maklum penulis cuma seorang anak muda yang berlatih mengeluarkan pendapat.Postingan ini penulis beri judul "Celoteh Seorang Buruh" disebabkan batin penulis yang seorang buruh berontak dengan rencana peraturan ditempat penulis mencari penyambung hidup, semakin hari semakin membuat buruh kecil seperti penulis makin tertekan.

Saat mendengar rencana peraturan untuk lebih menambah bobot sangsi bagi buruh yang dianggap lalai dalam bekerja, batin penulis berteriak seperti ini;

hmmm, dasar nasib buruh
terus menerus jadi yang tertindas
emang sudah nasib buruh
harus selalu menerima tuntutan

sudah nasib buruh
dituntut harus gini, harus gitu
tapi sangat jarang tuntutannya dipenuhi
dari zaman penjajahan sampai zaman edan seperti sekarang ini...
tetap saja nasib buruh seperti itu

ya sudah nasib buruh mungkin
sedikit berulah langsung dibuang
sebab om-om pengusaha itu tau,
masih banyak buruh lain yang menunggu pekerjaan
masih banyak buruh lain yang mau ditindas dengan gombal uang..

Terus sajalah tindas kami..
Terus sajalah tuntut macam-macam dari kami
Jangan pernah dengar jeritan hati kami
Jangan pernah melihat derita kami...
Kalau perlu, tertawakanlah penderitaan kami

Karena banyak dari kami yang cuma bisa menerima nasib
Karena banyak dari kami yang hanya bisa bergantung nasib..
Tertawalah diatas rintihan kami
Tertawakanlah kebodohan kami
Teruslah remehkan kami.....dan bilang,"Siapa suruh jadi buruh"....

Tapi apa mau dikata, semua kata-kata itu cuma bisa terucap dalam hati. Sebab sampai saat ini penulis masih bergantung dari gaji. Jadilah semua itu cuma "Celoteh Seorang Buruh".

Cuma di dalam hati dan pada halaman blog ini, celoteh seorang buruh ini bisa tersampaikan. Ingin rasanya diri ini berteriak lantang dan menyuarakan derita buruh. Tapi saat ini hal itu belum mungkin. Mungkin suatu saat nanti masa itu akan datang.
Fendri-informatika|Celoteh Seorang Buruh

No comments:

Post a Comment

Recent Post